Selamat datang di blog pribadiku.di sini anda bisa melihat beberapa catatan saya dan artikel saya yang mudah-mudahan bisa bermanfaat dan bisa menginspirasi anda semua.

Friday 13 March 2015

LANGKAH HEMAT ENERGY

Perkembangan zaman dan kemampuan berfikir manusia dalam menciptakan teknologi memungkinkan kehidupa manusia menjadi mudah dan nyaman. Keberadaan alat seperti mobil, motor, lampu, televisi, kulkas, komputer dan sebagainya. Disisi lain, penggunaan yang berlebihan dan pertambahan populasi penduduk juga dapat meningkatkan kebutuhan energi.
Diperkirahan bahwa 90% pembangkit listrik bersumber dari bahan bakar minyak dan batubara. Akhir-akhir ini sudah menjadi gejala menuju krisis energi dan bahan bakar serta makin tingginya harga minyak dunia. Pada situasi demikian, hal yang sebaiknya dilkukan adalah dengan melakukan penghematan energi atau penciptaan energi alternatif yang ramah lingkungan. Apabila dilakukan penghematan energi maka kita dapat menghemat biaya dan mengurangi dampak negatif dari emisi yang dihasilkan dari penggunaan energi yang berlebihan.
Berikut ini diuraikan langkah nyata sederhana dalam kehidupan sehari-hari untuk menghemat energi.
1.     Menggunakan lampu hemat energi misalnya lampu neon yan glebih bersifat hemat energi daripada lampu bohlem. Disiang hari dapat menggunakan penerang alami secara optima.
2.     Membentuk perilaku dan kebiasaan diri untuk menggunakan listrik saat diperlukan, secara bergantian, dan tidak berlebihan.
3.     Mematikan televisi, keran air, komputer atau lampu jika sudah tidak digunakan.
4.     Jika memungkinkan untuk mengeringkan pakaian secara alami di bawah sinar matahari.
5.     Menggunakan alat rumah tangga atau kantor yang bersifat hemat energi dan ramah lingkungan, seperti pendingin ruangan dan kulkas dengan freon ayng ramah lingkungan
6.     Mengefisienkan pemakaian energi di tempat umum, seperti di pusat perbelanjaan, perkantoran, terminal, jalan raya, bandara, stasiun dan sebagainya.
7.     Mengdesain rumah atau gedugn hemat energi, misalnya pencahayaan yang baik dengan cukup ventilasi, sehingga mengurangi penggunaan lampu di siang hari, mempergunakan bahan atap bangunan yang dapat mendinginkan suhu di dalam ruangan seperti atap berbahan tanah atau keramik, menaruh tanaman hias di dalam rumah untuk menyejukkan udara di dalam ruangan dan sebagainya.
8.     Pemerintah meyediakan fasilitas kendaraan umum massal secara efektif dan efisien.
9.     Pemerintah menyusun kebijakan dan memberikan penghargaan atau apresiasi positif atas segala upaya atau inovasi penghematan energi.
10. Mensosialisasikan kegiatan-kegiatan yang bersifat menghemat energi.
11.  Memakai jenis pakainan yang nyaman dan sesuai kondisi cuaca dan suhu udara, sehingga mengurangi penggunaan energi untuk pendingin atau pemanas ruangan
12. Mengembangkan dan melakukan penelitian untuk energi alternatif, misalnya energi biodiesel.
Oleh karena itu, sebaiknya kita memulai menghemat penggunaan energi di manapun kita berada, dirumah di sekolah, ditempat kerja dan di lingkungan sekitar. Dengan demikian, bumi menjadi tempat tinggal yang nyaman dan lestari untuk anak dan cucu kita kelak.

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN (BP)

 



PENGERTIAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
1.     Pengertian Belajar
Belajar adalah sebuah keinginan untuk mencapai kepandaian atau ilmu.
Menurut Hilgrad dan Bower, Belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, mengingat dan mendapatkan informasi atau menemukannya.
Menurut Cronbach, Belajar yang terbaik adalah melalui pengalaman. Dengan pengalaman individu dapat menggunakan seluruh panca inderanya.
Menurut Morgan dkk, Belajar merupakan proses yang dapat menyebabkan perubahan tingkah laku disebabkan adanya reaksi terhadap suatu situasi tertentu atau adanya proses internal yang terjadi dalam diri individu.
2.     Pengertian Pembelajaran
 Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. (DR. H Syaiful Sagala, M.Pd.,2008).
Pembelajaran juga bisa diartikan sebagai upaya proses membangun pemahaman siswa. Pembelajaran disini lebih menekankan pada bagaimana upaya guru untuk mendorong atau memfasilitasi siswa dalam belajar.
Istilah pembelajaran berkaitan dengan istilah mengajar dalam pengertian kualitatif menurut Biggs. Biggs (Syah, 1997) membagi konsep mengajar dalam tiga macam pengertian, yakni:
1.      Pengertian kuantitatif, mengajar berarti the transmission of knowledge, yakni mengajar merupakan suatu proses transmisi pengetahuan.
2.      Pengertian institusional, mengajar diartikan sebagai the efficient orchestration of teaching skills, yakni penataan segala kemampuan mengajar secara efisien.
3.      Pengertian kualitatif, mengajar diartikan sebagai the facilitation of learning, yakni upaya membantu memudahkan kegiatan belajar siswa.
Menurut Wrightman, Peranan guru didalam proses pembelajaran merupakan serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya.
Kompetensi guru yang merupakan suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Sedangkan tugas guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru.

3.     Ciri-ciri dan Prinsip Belajar Pembelajaran
Ø  Ciri-ciri belajar pembelajaran antara lain:
a)      Belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku pada diri individu.
b)      Perubahan perilaku relatif permanen pada waktu-waktu tertentu tetapi tidak terpancang seumur hidup.
c)      Perubahan perilaku tidak harus segera diamati pada saat proses berlangsung, karena perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.
d)     Perubahan perilaku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
e)      Pengalaman dan latihan dapat memperkuat dorongan untuk merubah perilaku.

Ø  Prinsip-prinsip belajar pembelajaran antara lain:
a)      Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar bukan orang lain.
b)      Setiap siswa harus belajar sesuai dengan kemampuannya.
c)      Siswa akan dapat belajar dengan baik, jika mendapat penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar mengajar.
d)     Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.
e)      Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
4.      Tujuan Belajar dan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik bagi guru maupun siswa. Nana Syaodih Sukmadinata (2002) mengidentifikasi 4 manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu:
Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara lebih mandiri, memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar, membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran, memudahkan guru mengadakan penilaian.

Dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses disebutkan bahwa tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untuk memilih isi mata pelajaran, menata urutan topik-topik, mengalokasikan waktu, petunjuk dalam memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedur pengajaran, serta menyediakan ukuran (standar) untuk mengukur prestasi belajar siswa.

Tujuan belajar
menurut Bloom, siswa belajar berarti menggunakan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik terhadap lingkungannya. Ranah kognitif terdiri dari enam jenis perilaku, sebagai berikut:

1) Pengetahuan, yang berkenaan dengan ingatan tentang fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip atau metode.
2) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari.
3) Penerapan, kemampuan mengaplikasi yang mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.
4) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya dapat menguraikan sebab-sebab terjadinya sesuatu, dan memahami hubungan antar bagian-bagiannya.
5) Sintesis, adalah proses memadukan bagian-bagian atau unsure-unsur secara logis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya kemampuan menyusun program kerja.
6) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat, menilai, dan menentukan keputusan tentang suatu hal berdasarkan criteria tertentu. Misalnya kemampuan menilai hasil karangan.


TEORI PERKEMBANGAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

1.      Pengertian Teori Perkembangan
Teori adalah pernyataan-pernyataan tentang sebuah konsep yang tersusun secara terintegrasi yang berfungsi sebagai acuan saat harus menyebut atau mendeskripsikan, saat membuat prediksi dan saat menjelaskan sebuah fenomena atau sebuah perilaku yang muncul.
Kriteria Teori Perkembangan ada 3 adalah sebagai berikut :
1.      Fokus pada perubahan dengan berlalunya waktu. 
2.      Teori perkembangan harus kita pelajari sebagai upaya untuk mengetahui tahapan-tahapan hidup manusia.
3.      Menjelaskan atau berhubungan dengan perubahan yang terjadi dalam waktu tertentu dalam 1 atau lebih perilaku atau aktivitas psikologis. ( thought, language, social behaviour, perception).

Upaya perubahan dalam konteks perkembangan ini para ahli psikologi mengungkapkan berbagai konsepsi yang menggambarkan mekanisme perubahan yang dialami manusia sepanjang masa perkembangannya. Dalam menerapkan teori di masyarakat, tidak dianjurkan untuk sepenuhnya mengikuti salah satu konsep secara murni, mengingat tidak ada konsep yang berlaku obyektif untuk semua kondisi perkembangan manusia. Dalam proses pembelajaran apabila kita mengambil teori tertentu, maka kita akan mengambil seluruh perangkat pemahaman tentang pernyataan perkembangan yang harus dinyatakan, metode untuk mempelajari hal tersebut dan apa sifat perkembangan.

2.      Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Namun, pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar. Pembelajaran yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memadai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.

3.      Macam-macam Teori Perkembangan sebagai Landasan Pembelajaran
1.      Teori Nativisme (Teori yang berorientasi pada Biologi
 Teori Nativisme adalah menekankan kemampuan dalam diri anak sehingga faktor lingkungan termasuk faktor pendidikan kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak dalam proses pembelajaran. Arthur Schopenhaur (Jerman 1788-1860)

Teori Nativisme berpandangan segala sesuatunya ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.Oleh karena itu, hasil akhir pendidikan ditentukan oleh pembawaan yang sudah dibawa sejak lahir. Maka keberhasilan pendidikan ditentukan oleh anak didik itu sendiri. Pendidikan yang tidak sesuai dengan bakat dan pembawaan anak didik tidak akan berguna  untuk  perkembangan  anak  itu  sendiri.  Walaupun dalam pendidikan tersebut diterapkan dengan keras maupun secara lembut, anak akan tetap kembali kesifat atau bakat dari bawaannya. Begitu juga dengan faktor lingkungan, sebab lingkungan itu tidak akan berdaya mempengaruhi perkembangan anak.

Anak tumbuh  dan  berkembang  tidak  dipengaruhi  oleh lingkungan  pendidikan  baik  lingkungan  sekitar  yang  ada  maupun  lingkungan  yang direkayasa orang dewasa yang disebut sebagai pendidikan. Oleh karena itu anak akan berkembang sesuai dengan pembawaannya bukan oleh kekuatan-kekuatan dari luar.

 Teori Nativisme dan pendidikan tidak mempunyai hubungan serta tidak saling terkait antara yang satu dengan lainnya.Oleh sebab itulah Teori Nativisme ini dianggap teori pesimistis, karena menerima kepribadian anak sebagaimana adanya tanpa kepercayaan adanya nilai-nilai pendidikan yang dapat ditanamkan untuk merubah kepribadiannya.

2.      Teori Empirisme (Teori Lingkungan)
Teori Empirisme bertentangan dengan Teori Nativisme. Empirisme berarti pengalaman. Teori Empirisme adalah “Tabula Rasa” yaitu anak lahir di dunia bagaikan kertas putih yang bersih.Teori ini berpendapat  bahwa anak manusia itu lahir dalam keadaan suci dalam pengertian anak bersih tidak membawa apa-apa. Karena itu, pendidikan  memegang peranan penting, sebab pendidikan menyediakan lingkungan yang sangat ideal kepada anak-anak. Lingkungan itu akan diterima anak sebagai sejumlah pengalaman yang telah disesuaikan dengan tujuan pendidikan. John Locke (1704-1932)

Teori Empirisme mementingkan stimulasi eksternal dalam perkembangan peserta didik.Pengalaman belajar yang diperoleh anak dalam kehidupan sehari-hari didapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulan-stimulan.Stimulasi ini berasal dari alam bebas ataupun diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk program pendidikan.

Pengalaman empiris yang diperoleh dari lingkungan akan berpengaruh besar dalam menentukan perkembangan anak.Seorang pendidik memegang peranan penting terhadap keberhasilan belajar peserta didiknya. Dapat dipahami pula bahwa keberhasilan belajar peserta didik menurut teori ini adalah lingkungan sekitarnya.

3.      Teori Konvergensi
Teori Konvergensi yang artinya bersifat menuju satu titik pertemuan.Teori ini berpandangan bahwa perkembangan individu itu baik dasar (bakat, keturunan) maupun lingkungan, kedua-duanya memainkan peranan penting. Teori konvergensi adalah seorang anak dilahirkan di dunia  disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. William Stern (1871-1939)

Bakat yang dibawa anak sejak kelahirannya tidak berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai untuk perkembangan bakat itu. Dalam proses belajar peserta didik tetap memerlukan bantuan seorang pendidik untuk mendapatkan keberhasilan dalam pembelajaran. Teori ini menggabungkan antara pembawaan sejak lahir dan lingkungannya yang menyebabkan anak mendapatkan pengalaman.

Hal tersebut dibenarkan bahwa penentuan kepribadian seseorang ditentukan oleh kerja yang integral antara faktor internal (potensi bawaan) maupun faktor eksternal (lingkungan pendidikan).

4.      Teori Naturalisme
Naturalisme artinya, alam, tabiat dan pembawaan. Teori ini juga dinamakan negativisme ialah teori yang meragukan pendidikan untuk perkembangan seseorang karena dia dilahirkan dengan pembawaan yang baik. Teori Naturalise adalah pada hakekatnya semua anak (manusia) sejak dilahirkan adalah baik. Bagaimana hasil perkembangannya kemudian sangat ditentukan oleh pendidikan yang diterimanya atau yang mempengaruhinya. Ngalim Purwanto

Naturalisme adalah semua anak baik pada waktu baru datang dari tangan Sang Pencipta, tetapi semua menjadi rusak di tangan manusia. J.J Rousseau 1712-1778. Oleh karena itu, sebagai pendidik Rousseau mengajukan pendidikan alam artinya, anak hendaklah dibiarkan tumbuh berkembang sendiri menurut alamnya manusia atau masyarakat jangan banyak mencampurinya.

5.      Teori Interaksionisme
Menurut Piaget cara-cara berpikir tertentu sangat sederhana bagi seorang dewasa, tidaklah sesederhana pemikiran yang dilakukan seorang anak.Terdapat batas-batas tertentu pada anak atas materi yang dapat diajarakan pada satu waktu tertentu dalam masa kehidupan anak tersebut.

Teori Piaget menganggap perkembangan sepanjang waktu sebagai sebuah kemajuan tingkat. Ia percaya bahwa semua orang muda melalui empat tingkat perkembangan  kognitif yang sama dalam masa perkembangannya. Selanjutnya, mereka melalui tingkat-tingkat yang sama dengan cara yang sungguh sama.
Dibawah ini adalah tabel perkembangan kognitif versi Piaget:
Tingkat
Usia yang sesuai
Karakter
Sensomotor
0-2 tahun
Mulai menggunakan imitasi (meniru), memori, dan pikiran mulai mengetahui bahwa objek tidak sirna ketika hilang, berubahnya dari tindakan refleks menuju tindakan yang terarah
Pra-Operasional
2-7 tahun
Mulai berkembangan bahasa dan kemampuan berpikir dengan bentuk simbolis
Mampu memikirkan operasi secara logis
Memiliki kesulitan mengetahui sufut pandang orang lain
Operasional Konkrit
7-11 tahun
Mampu memecahkan masalah-masalah konkrit dengan cara logis
Memahami hukum perlindungan
Operasional Formal
11-15 tahun
Mampu memecahkan masalah abstrak dengan cara logis
Pemikiran menjadi lebih ilmiah
Mengembangkan terhadap isu-isu sosial

6.      Teori Psikodinamika
Teori Psikodinamika adalah teori yang berupaya menjelaskan hakekat dan perkembangan kepribadian.Unsur-unsur yang utama dalam teori ini adalah motivasi, emosi, dan aspek-aspek internal lainnya.Teori ini mengasumsikan bahwa kepribadian berkembang ketika terjadi konflik-konflik dari aspek-spek psikologi tersebut.Yang umumya terjadi pada masa kanak-kanak dini. Para teoritisi psikodinamik percaya bahwa perkembangan merupakan suatu proses aktif dan dinamis yang sangat dipengaruhi oleh dorongan-dorongan atau impuls-impuls individual yang dibawa sejak lahir serta pengalaman-pengalaman sosial dan emosional mereka. Perkembangan seorang anak terjadi pada serangkaian tahap.Pada masing-masing tahap anak mengalami konflik-konflik internal yang harus diselesaikan sebelum memasuki tahap berikutnya.Teori Psikodinamik dalam psikologi perkembangan banyak dipengaruhi oleh Sigmund Freud dan Eric Erikson.

Kelemahan teori ini adalah tidak dapat dibuktikan secara empirc.Teori ini menitik beratkan pada perkembangan sosio-afektif. Jadi kalau seksualitas ditekan karena norma pendidikan orang tua, maka agresi akan ditekan juga. Hal ini mempunyai pengaruh yang menentukan bagi perkembangan kepribadian anak.