Memanaskan motor sebelum berkendara menjadi hal yang perlu dan wajib,karena jikalau kiat langsung memakai berkendara.Saat pertama mesin menyalah langsung kitatancap gas,hal itu dapat mengganggu fungsi kerja setrum di aki.Dan akan gampang tekor.Seperti hal-nya manusia motor juga perlu warm-up/pemanasan dengan cara memanaskan motor,di saat kondisi motor sudah tidak menyalah lebih dari 5 jam.Untuk motor keluaran/bikinan tahun 2000 ke atas tidak perlu lama-lama dalam memanaskan motor cukup 2-3 menit langsung jalan, jika motor injeksi lebih cepat lagi 1 menit sudah bisa jalan.Akan tetapi kalau motor anda buatan di bawah tahun 2000 perlu waktu 4-5 menit,karena kondisi mesinnya berbeda dengan produksi yang baru.Meski oli modern viskositasnya encer,akan tetapi mesin masih tetap memerlukan pemanasan untuk meratakan pelumas di silinder dan kepala silinder mesin 4-tak ,juga untuk merapatkan kompresi mesin. |
Blog ini saya buat untuk memudahkan anda dalam mencari informasi atau catatan kecil yang di buat / di rangkum oleh saya pribadi (sosial,ekonomi,kesehatan,teknologi,olahraga,mesin,Dll)terimakasih dan semoga bermanfaat.
Selamat datang di blog pribadiku.di sini anda bisa melihat beberapa catatan saya dan artikel saya yang mudah-mudahan bisa bermanfaat dan bisa menginspirasi anda semua.
Tuesday 14 August 2012
Pentingnya Memanaskan Mesin Motor
Monday 13 August 2012
Pangkat POLISI
II. Urutan Kepangkatan POLRI
Pangkat TNI
I. Urutan Kepangkatan TNI
Catatan :
*) Di Indonesia hanya ada tiga Jendral besar yang tercatat dalam
sejarah yaitu Jendral Besar Soedirman, Soeharto dan A.H. Nasution.
**) Berikut tabel Perbedaan Istilah Kepangkatan antara TNI AD dengan TNI AL dan AU yaitu :
TNI AD | TNI AL | TNI AU |
Jenderal Besar | Laksamana Besar | Marsekal Besar |
Jenderal | Laksamana Laut | Marsekal |
Letnan Jenderal | Laksamana Madya | Marsekal Madya |
Mayor Jenderal | Laksamana Muda | Marsekal Muda |
Brigadir Jenderal | Laksamana Pertama | Marsekal Pertama |
Perkembangan Sosiologi
Perkembangan sosiologi dari abad ke abad
Perkembangan pada abad pencerahan
Banyak
ilmuwan-ilmuwan besar pada zaman dahulu, seperti Sokrates, Plato dan Aristoteles beranggapan bahwa manusia terbentuk
begitu saja. Tanpa ada yang bisa mencegah, masyarakat mengalami perkembangan
dan kemunduran.
Pendapat itu
kemudian ditegaskan lagi oleh para pemikir di abad pertengahan, seperti Agustinus, Ibnu Sina, dan Thomas Aquinas. Mereka berpendapat bahwa sebagai
makhluk hidup yang fana, manusia tidak bisa mengetahui, apalagi
menentukan apa yang akan terjadi dengan masyarakatnya. Pertanyaan dan pertanggungjawaban
ilmiah tentang perubahan masyarakat belum terpikirkan pada masa ini.
Berkembangnya
ilmu pengetahuan di abad pencerahan (sekitar abad ke-17 M), turut
berpengaruh terhadap pandangan mengenai perubahan masyarakat, ciri-ciri ilmiah mulai tampak pada
abad ini. Para ahli di zaman itu berpendapat bahwa pandangan mengenai perubahan
masyarakat harus berpedoman pada akal budi manusia.
Pengaruh perubahan yang terjadi pada abad pencerahan
Perubahan-perubahan
besar di abad
pencerahan, terus
berkembang secara revolusioner sapanjang abad ke-18 M. Dengan cepat struktur masyarakat lama berganti dengan struktur yang
lebih baru. Hal ini terlihat dengan jelas terutama dalam revolusi Amerika, revolusi industri, dan revolusi Perancis. Gejolak-gejolak yang diakibatkan
oleh ketiga revolusi ini terasa pengaruhnya di seluruh dunia. Para ilmuwan
tergugah, mereka mulai menyadari pentingnya menganalisis perubahan dalam masyarakat.
Gejolak abad revolusi
Perubahan
yang terjadi akibat revolusi benar-benar mencengangkan. Struktur
masyarakat yang sudah berlaku ratusan tahun
rusak. Bangsawan dan kaum Rohaniwan yang semula bergemilang harta dan
kekuasaan, disetarakan haknya dengan rakyat jelata. Raja yang semula berkuasa penuh, kini harus memimpin
berdasarkan undang-undang yang di tetapkan. Banyak kerajaan-kerajaan besar di
Eropa yang jatuh dan terpecah.
Revolusi
Perancis berhasil mengubah struktur masyarakat feodal ke masyarakat yang bebas
Gejolak abad
revolusi itu mulai menggugah para ilmuwan pada pemikiran bahwa perubahan masyarakat harus dapat dianalisis. Mereka
telah menyakikan betapa perubahan masyarakat yang besar telah membawa banyak
korban berupa perang, kemiskinan, pemberontakan dan kerusuhan.
Bencana itu dapat dicegah sekiranya perubahan masyarakat sudah diantisipasi
secara dini.
Perubahan
drastis yang terjadi semasa abad revolusi menguatkan pandangan betapa perlunya
penjelasan rasional terhadap perubahan besar dalam masyarakat. Artinya :
- Perubahan masyarakat bukan merupakan nasib yang harus diterima begitu saja, melainkan dapat diketahui penyebab dan akibatnya.
- Harus dicari metode ilmiah yang jelas agar dapat menjadi alat bantu untuk menjelaskan perubahan dalam masyarakat dengan bukti-bukti yang kuat serta masuk akal.
- Dengan metode ilmiah yang tepat (penelitian berulang kali, penjelasan yang teliti, dan perumusan teori berdasarkan pembuktian), perubahan masyarakat sudah dapat diantisipasi sebelumnya sehingga krisis sosial yang parah dapat dicegah.
Kelahiran sosiologi modern
Sosiologi
modern tumbuh pesat di benua Amerika, tepatnya di Amerika Serikat dan
Kanada. Mengapa bukan di Eropa? (yang notabene merupakan tempat dimana sosiologi
muncul pertama kalinya).
Pada
permulaan abad ke-20, gelombang besar imigran berdatangan ke Amerika Utara. Gejala itu berakibat pesatnya
pertumbuhan penduduk, munculnya kota-kota industri baru, bertambahnya kriminalitas dan
lain lain. Konsekuensi gejolak sosial itu, perubahan besar masyarakat pun tak
terelakkan.
Perubahan
masyarakat itu menggugah para ilmuwan sosial untuk berpikir keras, untuk sampai pada kesadaran
bahwa pendekatan sosiologi lama ala Eropa tidak relevan lagi. Mereka berupaya menemukan
pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu. Maka
lahirlah sosiologi modern.
Berkebalikan
dengan pendapat sebelumnya, pendekatan sosiologi modern cenderung mikro (lebih sering disebut pendekatan empiris). Artinya,
perubahan masyarakat dapat dipelajari mulai dari fakta sosial demi fakta sosial
yang muncul. Berdasarkan fakta sosial itu dapat ditarik kesimpulan perubahan
masyarakat secara menyeluruh. Sejak saat itulah disadari betapa pentingnya
penelitian (research) dalam sosiologi.
Subscribe to:
Posts (Atom)